Menurut Mochtar, mekanisme e-parking berbasis Mobile Parking System (MPS) di delapan pintu masuk kawasan Zona Ekonomi Terpadu (ZET) tidak hanya mengurangi praktik pungutan liar, tetapi juga menutup celah kebocoran retribusi.
“Pengendara cukup bayar sekali di pintu masuk, lalu bebas parkir di pusat kota hingga pukul 18.00 WIT. Sistem otomatis menolak penagihan ganda, sehingga tidak ada lagi keluhan soal pembayaran berulang,” jelas Mochtar.
Ia menambahkan, capaian awal sangat menjanjikan. “Sebelum digitalisasi, pendapatan rerata per bulan hanya sekitar Rp30 juta. Dengan e-parking, melonjak hingga Rp 300 juta per bulan, atau naik hampir 1000 persen,” tegasnya.
Apresiasi Publik dan Pengamat
Komentar