oleh

Pendidikan sebagai Warisan : Refleksi atas Kiprah Dr. Kasman Hi. Ahmad, Wakil Bupati Halmahera Utara

-Editorial-189 Dilihat

Peluncuran karya ilmiah oleh pejabat publik, seperti yang dilakukan Dr. Kasman, memiliki nilai simbolis dan praktis. Simbolis karena menunjukkan bahwa jabatan pemerintahan tidak lantas mematikan kemampuan berpikir kritis dan produktivitas intelektual. Praktis karena gagasan-gagasan ilmiah itu dapat menjadi rujukan kebijakan, terutama jika dipermak menjadi program nyata yang menyentuh kualitas guru, kurikulum lokal, dan penguatan lembaga-lembaga sosial keagamaan yang toleran. Bupati Piet Hein Babua tepat ketika menilai bahwa karya ini sejalan dengan visi SETARA: Sehat, Terdidik, Berbudaya, Aman, dan Sejahtera — tetapi penerjemahan visi ke program nyata adalah ujian berikutnya.

Baca Juga  Tajuk Redaksi PU : Sofifi Ditinggalkan, Tidore Dilupakan, Ketika Negara Hanya Mengingat Maluku Utara Saat Butuh Tambang

Namun, apresiasi semata tidak cukup. Peluncuran buku harus diikuti langkah-langkah konkrit,  menjadikan temuan dan rekomendasi buku sebagai bahan diskusi terstruktur di jajaran pemerintahan, mengintegrasikannya ke dalam kebijakan pendidikan daerah, serta mendorong kolaborasi antara akademisi, pengelola pesantren, gereja, dan sekolah formal. Pemerintah daerah memiliki peluang untuk memfasilitasi terobosan, misalnya program pengembangan kapasitas guru, pendirian pusat kajian kebudayaan lokal, dan penyediaan akses literasi bagi masyarakat luas.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *