oleh

Kiprah Sosok: Dr. Kasman Hi. Ahmad — Kaum Intelektual dalam Kepemimpinan

-Ekslusiv-265 Dilihat

Kiprah Literasi: Sembilan Karya Ilmiah
Sejak berkiprah sebagai akademisi dan pemimpin, Kasman telah meluncurkan sembilan buku, antara lain:
1. Pendidikan sebagai Strategi Kebudayaan, 2025
2. Maluku Utara dalam Perspektif Sosial dan Spiritual di Era Disrupsi, 2024
3. Mutiara Pendidikan, 2013
4. Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian Anak (Perspektif Islam), 2012
5. Membaca Realitas Pendidikan, 2011
6. Studi Pemikiran M. Natsir Tentang Pendidikan Islam di Indonesia, 2010
7. Agama, Kemanusiaan dan Budaya Toleransi (Editor bersama M. Taher Abdullah), 2006
8. Dakwah dan Pencerahan Bangsa (Editor bersama Herman Oesman), 2003
9. Damai yang Terkoyak: Catatan Kelam dari Bumi Halmahera (Editor bersama Herman Oesman), 2000

Baca Juga  Langkah Sunyi Haji Robert di Pulau Bacan: Menebar Cahaya Al-Qur'an, Menanam Amal untuk Akhirat

Kolaborasi Pendidikan dan Kebudayaan
Dalam buku terbarunya, Dr. Kasman menyorot dua institusi kebudayaan-agama yang berperan kuat di Halmahera Utara: pengajian di lingkungan Islam dan sekolah minggu di lingkungan Kristen. Menurutnya, kedua tradisi ini berperan sebagai strategi kebudayaan yang mengawali proses peradaban setempat—sebuah pandangan yang memperlihatkan bagaimana pendidikan formal dan nonformal saling melengkapi dalam membentuk kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga  Bangga ! Putri Berdarah Makian Tembus Forum Dunia: Tirza Wakili Indonesia di Asia World MUN XI Korea Selatan

Apresiasi dari Pemerintah Daerah
Bupati Piet Hein Babua yang membuka acara memberikan apresiasi atas produktivitas intelektual Wakil Bupati. Menurut Bupati, kemampuan Kasman menulis di tengah kesibukan pelayanan publik adalah hal yang luar biasa dan tidak dimiliki semua orang. Ia menyatakan bahwa buku “Pendidikan Sebagai Strategi Kebudayaan” selaras dengan visi-misi pemerintahan daerah (SETARA: Sehat, Terdidik, Berbudaya, Aman, dan Sejahtera), menunjukkan kemampuan Kasman mengkolaborasikan nilai pendidikan dan kebudayaan dalam konteks pembangunan daerah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *