oleh

Kekalahan Mardiono di Muktamar Bukti Kuatnya Isu Perubahan Di Internal PPP

-OPINI-296 Dilihat

Sidang yang diikuti oleh lebih dari 2/3 peserta Muktamirin dan dipimpin oleh Qoyum Abdul Jabbar ini menyepakati AD/ART baru yang memberi ruang kepada siapapun untuk calon ketum PPP, tanpa mencantumkan syarat pernah menjadi pengurus DPP PPP selama lima tahun.

Dengan AD/ART baru ini, Agus Suparmanto bisa masuk menjadi calon ketum PPP. Sidang berikutnya membahas Tata Tertib Pemilihan Umum. Puncaknya adalah sidang pemilihan ketua umum PPP. Dalam sidang pemilihan ketua umum PPP, Agus Suparmanto secara aklamasi terpilih menjadi ketua umum PPP periode 2025-2030.

Baca Juga  Sistem Meritokrasi: Antara Harapan dan Kenyataan

Keterpilihan Agus Suparmanto sebagai ketua umum PPP terjadi setelah rangkaian Muktamar PPP ke X berjalan sampai akhir.

Sebelumnya, ketika Amir Uskara yang menjadi ujung tombak kubu Mardiono keluar ruangan sidang, beberapa jam kemudian muncul klaim keterpilihan Mardiono secara aklamasi. Klaim ini diumumkan, kata Romahurmuzi, di sebuah kamar hotel di luar arena sidang.

Baca Juga  Pemerintah dan DPR perlu mendengarkan 8 tuntutan FPP dan TPUA secara langsung

Nampaknya, kubu Mardiono telah menyiapkan strategi ini. Jika gagal hadang Agus Suparmanto di AD/ART, mereka akan umumkan kemenangan aklamasi. Sekitar ada tiga media yang telah disiapkan.

Benar saja, ketika Amir Uskara diinterupsi Muktamirin, kubu Mardiono langsung umumkan kememangan di luar arena Muktamar di Ancol saat sidang masih berlangsung dalam pembahasan AD/ART. Artinya, sidang AD/ART saja belum selesai, kubu Mardiono sudah umumkan kemenangan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *