oleh

Editorial: DPR dan Ujian Moralitas Politik di Tengah Wacana Pemakzulan Gibran

-Editorial-36 Dilihat

Editorial ini tidak bermaksud mengadili Gibran, melainkan menegaskan pentingnya respons DPR. Sebagai representasi rakyat, DPR tidak boleh terjebak dalam kalkulasi politik sempit. Mengabaikan suara publik justru berisiko memicu eskalasi sosial yang lebih besar. Amuk massa pada akhir Agustus lalu seharusnya menjadi pelajaran.

DPR saat ini diuji: apakah setia pada konstitusi dan mandat rakyat, atau tenggelam dalam kepentingan politik jangka pendek. Mengabaikan isu pemakzulan bukan sekadar masalah prosedural, tetapi juga soal moralitas politik.

Baca Juga  Editorial: Langkah Berani Haltim Membangun Ekonomi dari Hilirisasi Perkebunan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *