Risiko dan etika: menjaga garis antara jurnalisme dan kepentingan organisasi
Namun, posisi ganda jurnalis sebagai pemimpin organisasi nonpartisan menimbulkan tantangan etis. Jurnalis dituntut netral dalam peliputan, ketika aktif memimpin organisasi dengan agenda politik atau advokasi, muncul potensi benturan kepentingan baik dalam hal pemberitaan maupun persepsi publik. Untuk itu, diperlukan mekanisme jelas, pengunduran sementara dari praktik jurnalistik aktif, transparansi penuh terkait afiliasi, dan komitmen untuk tidak memanfaatkan akses media demi kepentingan organisasi secara eksklusif.
Selain itu, KNPI harus memastikan bahwa kepemimpinan baru tidak menjadi alat politisasi sempit. KNPI idealnya tetap menjadi ruang inklusif bagi seluruh spektrum pemuda, baik yang berafiliasi partai maupun yang tidak dengan fokus pada program pemberdayaan jangka panjang.
Agenda prioritas, dari komunikasi ke aksi nyata
Agar pencalonan Echa berdampak nyata, visi ke depan harus lebih dari sekadar retorika. Beberapa agenda prioritas yang bisa diusung:
Pertama Pendidikan vokasi dan entrepreneurship: program pelatihan keterampilan teknis dan bisnis bagi pemuda, termasuk akses pembiayaan mikro.
Kedua Literasi digital dan media: mengajarkan kritik media, pembuatan konten kreatif, dan etika digital sehingga pemuda mampu memanfaatkan platform untuk advokasi konstruktif.
Ketiga Keterlibatan politik dan civic engagement: mendorong pemuda berpartisipasi dalam proses demokrasi lokal secara sehat—sebagai pemilih cerdas, pemantau publik, dan calon pemimpin masa depan.
Keempat Pelestarian budaya dan pariwisata berbasis komunitas: menguatkan identitas lokal sebagai sumber ekonomi dan kebanggaan kaum muda.
Kelima Lingkungan dan pembangunan berkelanjutan: program kerja nyata yang melibatkan pemuda dalam restorasi lahan, pengelolaan sampah, dan konservasi pesisir—isu relevan di banyak daerah kepulauan.
Komentar