oleh

NASIONALISME KITA

-OPINI-283 Dilihat

Realitas itu diperparah dengan lemahnya civic nationalism bangsa sehingga mengakibatkan suburnya semangat ethno-nationa-lism di masyarakat. Ethno-nationalism ialah bentuk nasionalisme yang berbasis identitas-identitas primordial, seperti etnis, suku, dan ras.

Akan tetapi, dalam pengertian lebih luas, ethno-nationalism di-definisikan sebagai doktrin yang melekat pada suatu kelompok masyarakat yang merasa memiliki perbedaan budaya, sejarah, maupun prinsip-prinsip hidup tersendiri sehingga mereka merasa perlu memiliki sebuah pemerintahan sendiri.

Baca Juga  Polisi Tidak Perlu Ragu menetapkan Jokowi Tersangka

Ethno-nationalism dapat pula dibaca sebagai bentuk hilangnya loyalitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu terhadap sebuah ikatan yang lebih besar, yakni bangsa dan negara Indonesia.

Jika fenomena ethno-nationa-lism berlangsung dalam jangka waktu lama, bukan mustahil bila riwayat NKRI akan berujung pada disintegrasi sebagaimana pernah dialami Uni Soviet.

Dalam menyikapi fenomena itu, pemerintah sedapat mungkin menghindari cara-cara represif. Cara-cara persuasiflah yang seharusnya dikedepankan, misal-nya dalam menghadapi gerakan ethno-nationalism yang bertujuan untuk memisahkan diri, maka yang harus dilakukan adalah negosiasi ulang pembagian sumber daya ekonomi daerah.

Baca Juga  Kalau Jokowi memang Alumni UGM

Pendekatan dialogis harus selalu diutamakan dan diusahakan semaksimal mungkin. Selain itu, penting pula adanya pengakuan resmi secara konstitusional terhadap berbagai bentuk identitas primordial yang ada bahwa keberadaannya akan memperkaya khazanah identitas nasional bangsa keseluruhan.

Pengakuan itu diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri masing-masing kelompok masyarakat terlebih yang memiliki potensi ethno-nationalism dan separatisme-bahwa tindakan untuk memisahkan diri dari NKRI dan menjadi negara tersendiri merupakan hal yang tidak lebih menguntungkan.

Baca Juga  Sofifi, Anak Kandung Undang-Undang yang Terlantar: Seruan Pemekaran dari Jantung Maluku Utara

Akhirya mengutip kata bijak “jangan tanya soal nasionalisme kepada rakyat biasa, tapi bertanyalah ke penguasa.” Wallahu’alam.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *