Sementara Rusmin sendiri yang dikomfirmasi media ini terkait klarifikasinya di rapat MUI sore tadi belum memberikan tanggapan.Pesan konfirmasi yang dilayangkan media ini nampak belum masuk dengan tanda contreng satu pada layar pesan whatsaapnya.
Sebelumnya mantan anggota Deprov Malut tu telah menyampaikan klarifikasinya terkait kajiannya tentang teks Alquran ayat 247 surat Al-Baqrah yang beredar luas melalui vidio conten di tik tok.Dalam klarifikasinya, Rusmin Latara
“Belakangan ini beredar potongan video berisi pernyataan saya mengenai kriteria kepemimpinan dalam Islam. Beberapa pihak menilai konten tersebut menimbulkan polemik. Dengan ini saya menyampaikan klarifikasi:
1. Dasar Pernyataan
Konten tersebut merujuk langsung pada Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 247, di mana Allah mengisahkan penolakan Bani Israil terhadap Thalut sebagai pemimpin karena alasan bukan bangsawan dan tidak kaya. Allah membatalkan logika tersebut, menegaskan bahwa kepemimpinan diberikan kepada yang memiliki kelebihan ilmu dan kekuatan, bukan karena keturunan, kekayaan, atau golongan.
2. Prinsip Islam dalam Kepemimpinan
Islam mengajarkan bahwa amanah kepemimpinan harus diberikan kepada yang berkompeten, adil, dan amanah. Hal ini ditegaskan dalam:
• QS. An-Nisa: 58 → “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya…”
• QS. Al-Hujurat: 13 → Perbedaan suku, bangsa, atau daerah adalah untuk saling mengenal, bukan menjadi alasan diskriminasi kepemimpinan.
3. Pesan yang Dimaksud Pernyataan saya adalah ajakan untuk keluar dari pola pikir sempit yang masih mengukur kelayakan pemimpin hanya dari suku, keturunan, agama, daerah, atau kelompoknya. Pandangan semacam ini bukanlah ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, dan bahkan pernah ditegur oleh Allah di dalam Al-Qur’an.
Diakhir klarifikasinya, Rusmin mengajak :
Komentar