oleh

Menatap 2026: Ekonom Mukhtar Adam : Pemerintah Harus Siapkan APBN Ekspansif, Tangguh Hadapi Gejolak Global

-HEADLINE-419 Dilihat

Mukhtar menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pusat dan daerah. “Kebijakan fiskal tidak bisa berdiri sendiri. Optimalisasi belanja daerah menjadi kunci untuk pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” katanya.

Indonesia dalam Lanskap Global: Resilien, Tapi Tidak Kebal

Ekonom Unkhair Ternate ini mengatakan, Jika dibandingkan dengan negara-negara utama, posisi Indonesia relatif tangguh. Pertumbuhan ekonomi ~5% masih lebih tinggi dari AS (~1,4%), Tiongkok (~4%), dan rata-rata ASEAN (~4%). Inflasi Indonesia juga jauh lebih rendah dibanding negara maju dan berkembang lain.

Baca Juga  MARKAS Nyatakan Dukungan Penuh: Sultan Zainal Abidin Syah Layak Jadi Pahlawan Nasional

Namun, tantangan global tetap nyata. Eskalasi perang dagang, tekanan pasar keuangan, serta pelemahan harga komoditas berpotensi menekan ekspor dan pendapatan negara.

Lembaga-lembaga internasional seperti IMF, World Bank, dan OECD sepakat bahwa Indonesia memiliki kebijakan makro yang kredibel. Namun mereka juga mengingatkan risiko eksternal yang bisa mengubah skenario secara cepat.

APBN 2026: Navigasi Strategis dalam Badai Global

Baca Juga  ASN TIKEP BUKAN KENDARAAN POLITIK YANG DI TUNGGANGI TOLAK DOB KOTA SOFIFI

APBN 2026 diharapkan menjadi instrumen strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan sekaligus meredam dampak eksternal. Keseimbangan antara ekspansi fiskal dan kehati-hatian anggaran menjadi kunci.

“Dengan inflasi rendah dan defisit fiskal yang terjaga, Indonesia memiliki fleksibilitas kebijakan yang cukup untuk menghadapi ketidakpastian global,” kata Mukhtar. Ia menambahkan bahwa efektivitas belanja pemerintah  terutama pada program-program prioritas  akan menentukan apakah pertumbuhan bisa mencapai kisaran atas, yakni mendekati 5,8%.

Baca Juga  Dr.King Faisal Sulaiman : Amnesti Prabowo kepada Hasto dan Abolisi Tom Lembong Sudah On the Track

Dalam pidato kenegaraannya nanti, Ekonom kritis ini memperkirakan Presiden akan menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, kesinambungan reformasi struktural, serta penguatan ekonomi domestik sebagai benteng dari tekanan global.(***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *