oleh

Lahir “Nukila Agreement”, Tokoh Senior dan Generasi Muda Sepakat Gelar Kongres HPMS 28 Oktober di Ternate

-Ekslusiv-310 Dilihat

Ternate — Keprihatinan atas kondisi Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) yang dinilai mati suri akhirnya melahirkan sebuah kesepakatan penting. Dalam pertemuan di kawasan Nukila, Ternate, di sela-sela kegiatan jalan pagi KAHMI, sejumlah tokoh senior dan generasi muda HPMS bersepakat menggelar Kongres HPMS pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda.Pertemuan yang kemudian dikenal sebagai Nukila Agreement” itu dihadiri oleh tokoh-tokoh HPMS, di antaranya Samsudin Fatahudin, Mochtar Umasugi, Hamka A.K Duwila, Salas Leib, Tomi Umarama, Abd. Rauf Wajo, M. Natsir Sangadji, Toton, Badar Gailea, Nandar, dan Rusli.

Baca Juga  Kiprah Sosok: Dr. Kasman Hi. Ahmad — Kaum Intelektual dalam Kepemimpinan

Kongres untuk Kebangkitan HPMS

Para tokoh sepakat bahwa kongres mendesak dilakukan sebagai langkah penyelamatan organisasi. “HPMS tidak boleh dibiarkan mati suri. Ini adalah organisasi historis yang telah melahirkan banyak kader. Kita harus menghidupkannya kembali dengan semangat baru,” tegas Samsudin Fatahudin**.

Sementara itu, Hamka A.K Duwila menekankan pentingnya regenerasi. “Kongres nanti harus menjadi ajang penyegaran organisasi. HPMS harus kembali menjadi wadah belajar, berproses, dan menumbuhkan kepemimpinan bagi pelajar dan mahasiswa Sula.”

Baca Juga  Bangga ! Putri Berdarah Makian Tembus Forum Dunia: Tirza Wakili Indonesia di Asia World MUN XI Korea Selatan

Mochtar Umasugi menambahkan, kepengurusan yang sah harus segera dibentuk. “Kita perlu segera membentuk kepengurusan yang legitimate, agar HPMS eksis dan bisa memberi kontribusi nyata dalam pembangunan daerah, khususnya Kepulauan Sula,” ujarnya.

Harapan Para Senior

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *