Kita tentu tidak bisa menutup mata terhadap kiprah Rizal selama menjabat. Konsistensinya dalam urusan penataan kelembagaan, efisiensi manajemen ASN, hingga penguatan sistem merit layak mendapat apresiasi. Jika pola kerja ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Rizal akan menjadi sosok penting yang diproyeksikan lebih jauh dalam tataran kepemimpinan birokrasi di Maluku Utara—baik sebagai Sekda Provinsi maupun figur calon kepala daerah.
Ternate membutuhkan lebih banyak pemimpin teknokrat yang berpijak pada sistem dan substansi. Rizal, sejauh ini, telah menunjukkan bahwa kapasitas, integritas, dan ketegasan adalah kombinasi yang efektif untuk membangun birokrasi yang melayani, bukan dilayani.
Jika ada satu pelajaran dari pelaksanaan UKOM ini, maka itu adalah pesan bahwa perubahan birokrasi harus dimulai dari keberanian seorang pemimpin untuk membongkar zona nyaman dan membangun sistem yang fair. Dan Rizal Marsaoly telah memulainya.(***)
Komentar