Pernyataannya yang lugas bahwa UKOM ini bukan sekadar formalitas namun mengandung pesan tegas bahwa Pemkot Ternate mulai menanggalkan praktik-praktik lama yang kerap menempatkan loyalitas di atas kompetensi.
Mengutip berbagai pandangannya soal pembangunan birokrasi, Rizal menyadari bahwa birokrasi modern tidak bisa dibangun hanya dengan retorika. Dibutuhkan instrumen seleksi yang objektif dan berbasis kinerja sebagai fondasi kebijakan mutasi dan promosi jabatan.
Lebih penting lagi, langkah ini selaras dengan semangat Ternate Mandiri dan Berkeadilan Jilid II, yang dalam praktiknya menuntut organisasi perangkat daerah (OPD) yang gesit, inovatif, dan mampu menjawab tantangan layanan publik di era digital.
Dalam konteks ini, Rizal Marsaoly tampil sebagai figur yang tidak hanya memahami urgensi birokrasi reformis, tetapi juga mampu mengeksekusinya dalam sistem yang konkret. Ketika banyak daerah masih berkutat pada soal loyalitas politik dalam pengisian jabatan, Ternate, lewat tangan dingin Rizal, justru melangkah lebih maju: membangun talent pool ASN yang layak tempur.
Komentar