Bupati juga menegaskan bahwa deteksi dan penanganan HIV/AIDS bukan hanya tugas medis, tetapi tanggung jawab bersama, dan membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat untuk terbuka dan sadar akan pentingnya pemeriksaan dini.
“Kita berterima kasih pada mereka yang mau terbuka. Tanpa keterbukaan, virus ini bisa menyebar tanpa kita sadari. Jumlah 76 itu bukan hanya angka, itu peringatan bahwa kita harus bertindak sekarang,” tandasnya.
Langkah Nyata Bupati Ubaid Yakub:
1. Instruksi langsung kepada Dinas Kesehatan untuk memperkuat deteksi dini dan skrining HIV/AIDS di seluruh wilayah Haltim.
2. Memperluas sosialisasi dan edukasi ke desa-desa tentang gejala, penyebaran, dan pentingnya pemeriksaan HIV/AIDS.
3. Mendorong terbentuknya komunitas pendamping penyintas, agar penderita tidak merasa dikucilkan dan dapat mendapat akses pengobatan.
4. Penegasan agar tidak ada stigma dan diskriminasi, baik di pelayanan publik maupun lingkungan sosial.
“Saya sudah perintahkan agar sosialisasi diperluas. Jangan hanya berhenti di pusat kota. Kita harus jemput bola sampai ke pelosok-pelosok. HIV/AIDS ini tidak pandang bulu, dan kita tidak boleh abai,” ucap Ubaid.
Komentar