Bersama, keduanya membentuk duet yang dengan segala kekompakan dan pembedaan peran menghasilkan percepatan signifikan di sektor-sektor fundamental seperti pendidikan, transmigrasi, dan tata kelola kawasan tertinggal.
Kini, dibawah kepemimpinan kuat Bupati Bassam Kasuba, publik patut mencermati dan mencatat bahwa Helmi Umar Muchsin bukan sekadar figur pelengkap dalam struktur pemerintahan, tetapi aktor utama dalam proses modernisasi birokrasi lokal yang berorientasi pada hasil, bukan hanya citra.
Dalam konstelasi politik dan pembangunan daerah, Bassam—Helmi adalah representasi nyata dari kepemimpinan yang bekerja secara diam-diam namun meninggalkan jejak yang kuat, sebuah teladan baru di tengah iklim birokrasi yang kerap didera stagnasi.
Jika Halmahera Selatan hari ini dipandang sebagai wajah baru kemajuan di timur Indonesia, maka di balik itu berdiri dua figur pemimpin yang telah menjadikan tugasnya bukan sekadar jabatan, melainkan komitmen pribadi terhadap masa depan daerahnya.(***)
Komentar