Oleh : Mukhtar Adam/Ekonom Unkhair dan Ketua ISNU Provinsi Maluku Utara.
Dalam Sidang Tahunan Bank Indonesia di penghujung tahun 2022, Presiden Joko Widodo berdiri tegak di podium, dengan pidato yang penuh semangat dan optimisme. Di antara capaian-capaian yang disorot, satu nama daerah disebut dengan penuh kebanggaan: Maluku Utara.
“Pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia!” kata Presiden.
“Indeks kebahagiaan tertinggi di Indonesia!” tambah beliau.
“Inflasi stabil di angka 3%!” tegasnya, mengutip laporan Bank Indonesia.
Pidato itu pun diputar ulang di hadapan mahasiswa, entah di ruang kelas atau diskusi publik. Seorang mahasiswa mengangkat tangan, dan bertanya polos, “Pak, benarkah Maluku Utara sebahagia dan setinggi itu?”
Pertanyaan itu bagai jarum menusuk balon pidato. Sunyi sejenak. Lalu mengalir jawaban dari pengalaman nyata: mahasiswa yang kesulitan membayar kos, jaringan internet yang tak sampai ke desa, kampus yang masih berjuang memperjuangkan akreditasi, dan keluarga mereka yang hidup berdampingan dengan lubang tambang dan janji CSR yang tinggal janji.
Komentar