oleh

Diduga HPH Milik Gubernur Sherly Memicu Banjir di Kota Bacan.WALHI Desak Investigasi

-HEADLINE-1573 Dilihat

Sebelumnya dalam keterangan pers kepada media ini, Faisal Ratuela mengungkapkan hasil investigasinya bahwa PT.Bella Berkat Anugrah diduga melakukan penebangan di daerah-daerah yang beresiko tinggi penyebab banjir.

“kalau saya temukan beberapa titik sebelum saya jadi direktur WALHI saya sempat melakukan investigasi terhadap perusahan tersebut (PT.Bella Berkat Anugrah) yang logpondnya itu tidak salah di Desa Bori ya itu memang ada beberapa hal dimana proses penebangan itu di daerah-daerah yang beresiko tinggi salah satunya di di lereng -lereng dan daerah DAS yang tidak boleh dilakukan proses penebangan”ujar dia mengungkapkan.

“nah memang di pulau Bacan HPH nya itu tinggi itu menjadi salah penyebab utama banjir yang hari ini terjadi di Halmahera selatan di pulau Bacan itu paling tertinggi dalam sejarah catatan sejarah banjir di kota Bacan di halamahera selatan yang kemarin itu paling tertinggi”tandasnya.

Dia menjelaskan pandangannya bahwa penebangan yang masiv menyebabkan fungsi recoveri hutan melemah sehingga tak mampu mengimbangi hujan dengan tensitas tinggi itu menimbulkan banjir.

Baca Juga  AbduRahim Fabanyo: Pergub Gubernur Sherly Soal Pergeseran Anggaran Itu Ilegal, Mukhtar Adam Keliru Total

“nah kenapa saya sebut penyebab besarnya adalah pembukaan lahan logging itu karena ekosistem hutan itu memiliki kapasitas untuk melakukan recoveri terhadap alam, tetapi jika penebangan  itu tinggi dan tensitas hujan itu semakin hari semakin tinggi maka satu maka proses yang terjadi di hilir tidak bisa dilepaspisahkan dengan proses dibagian hulu”jelas dia.

Faisa juga menyoal pembangunan pembangunan tanggul yang dilakukan Pemda Hal-Sel saat ini sebagai uapaya oencegahan banjir masih perlu ditinjau kembali.Setiao proses yang mengubah fungsi saluran air dan keseimbangan alam harus memiliki dokumen RLKB dan dokumen teknis yang valid sehingga benar-benar berdanpak terhadap pencegahan banjir.

“ada jalur titik DAS yang mengarah ke areal konsesi jadi selain misalnya saat ini ada beredar dimana ada proses perbaikan tanggul mestinya kan ada dua hal yg harus ditegakan, satu meninjau kembali proses-proses normalisasi sungai dengan membuat taluk itu saya kira itu harus ditelusuri lebih mendalam karena setiap aktivitas yang berpotensi merubah fungsi saluran air dan keseimbangan alam harus memiliki dokumen-Dokumen RKLB atau dokumen-dokumen teknis terkait dengan proyeksi terkait dengan ketika terjadi danpak, itu kemudian dalam proses infrastruktur pemerintah dan DPRD Hal-Sel meninjau kembali , begitu juga dengan peta investasi yang terkait dengan investasi di pulau Bacan salah satunya investasi yang cukup lama beriperasi itu salah satunya PT BBA (PT Bella Berkat Anugerah) yang disinyalir dimiliki oleh mendiang suaminya Gubernur Sherly Tjoanda”saran dia.

Baca Juga  Play Victim, Mendesain “Kebohongan”, Strategi Politik Ampuh Meraih Simpati

Guna memastikan keterlibatan PT.BBA dan IUPHHP lainya sebagai penyebab utama banjir, Direktur  Ekda WALHI Malut ini mendesak pembentukan Tim Independen yang beranggotakan unsur LSM, Media, Legislativ, Eksekutiv.Tim Independen menurutnya lebih kredibel atau terpercaya.

“sangat penting ada pembentukan Tim independen yang mewakili teman-teman NGO lokal, pihak media dan pihak legislativ dan Eksekutiv dalam hal ini lingkungan hidup untuk terlibat dalam Pansus tersebut bukan hanya DPRD sendiri karena hampir setiap pembentukan tim pansus yang hanya melibatkan DPRD sendiri hampir tidak pernah menemukan solusi jadi WALHI menyarankan untuk mengembalikan kepercayaan warga terhadap legislativ dan Eksekutiv maka pembentukan tim independen sehingga hasil dari proses pansus tersebut dapat dipertanggungjawabkan dihadapan publik karena tadi kepercayaan masyarakat terhadap legislativ dan Eksekutiv itu sangat lemah jadi tidak boleh”desak dia.

Baca Juga  dr.Alwia Assagaf Bungkam, Komitmen Transparansi Gubernur Sherly Dipertanyakan Publik

Faisal meminta pemerintah Provinsi dan kabupaten serta kota se Malut agar tidak berdasar bahwa bencana banjir terjadi karena semata tensitas hujan yang tinggi.Faisal menegaskan hujan bukan penyebab banjir karena tensitas hukan yang sama terjadi sebelumnya namun tidak menimbulkan banjir ah ayat seperti banjir yangvterjadi saat ini.Langkah penertiban terutama dikawasan Bepper zon sangat krusial guna bisa mengurai persoalan ancaman banjir dimasa yang akan datang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *