TERNATE—Dr.Muammil Sunan, pakar ekonomi menanggapi balik tanggapan Dr.Mukhtar Adam, kubu pro Sherly-Sarbin.
Muammil masih bertahan pada pandangan awalnya bahwa kebijakan Gubernur Sherly mengunci balanja modal adalah kebijakan keliru.Ekonom muda itu bahkan menilai Sherly-Sarbin belum memahami ruh dari kebijakan efesiensi.Efesiensi kata dia bukan menghemat belanja tetapi membelanjakan anggaran yang berdanpak langsung terhadap kehidupan masyarakat.Selain itu, ditengah persoalan ketimpangan pembangunan lintas wilayah yang menganga kata dia mestinya membutuhkan respon kebijakan alokasi fiskal cepat guna mengurai persoalan serius itu.
Apa yang ditenggarai Muammil ini mungkin berbanding lurus dengan pengakuan Sherly Tjondoa sendiri di hadapan Dirjen Keuangan Kemendagri yang viral bahwa ia belum memahami politik keuangan pemerintah.
Ekonom muda yang dikenal kritis ini mengawali kritiknya dengan paparan sistimatis tentang fiscal police atau kebijakan fiskal atau belanja anggaran.
Menurutnya, berbicara tentang fiscal policy atau kebijakan fiskal yang perlu dipahami yakni dari segi sifat kebijakan fiskal itu sendiri, fungsi, manfaat dan tujuan dalam sebuah perekonomian. Hal tersebut jelas dia memiliki keterkaitan yang erat dan harus dijalankan secara bersamaan dengan melihat kondisi perekonomian masyarakat.
Dia membantah bahwa “Terkait kebijakan alokasi, stabilisasi, dan distribusi merupakan fungsi dari kebijakan fiskal, bukan manfaat dan tujuan”papar dia.
Dia berpandangan, malut masih dipersiapkan pada persoalan ketimpangan pembangunan antar wilayah sehingga fungsi alokasi penting dijalankan guna memperkecil ketimpangan.
Komentar