oleh

POLITIK PLAY VICTIM VERSUS KEWARASAN PUBLIK.AMPUH KAH.

Calon Presiden Anies Baswedan telah mengumumkan siapa calon Wakil Presiden pendampingnya di pemilihan Presiden RI tahun 2024.Pilihanya Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, bukan AHY, Ketum Demokrat.

Partai Demokrat dan SBY sontak bereaksi keras merespons perkembangan politik ini secara emosional.Bagi pakar politik, dinamika politik yang biasa dan lumrah karena politik praktis itu senantiasa cair, tak perlu diretapi berlebihan secara emosional.

Namun Partai Demokrat langsung menggelar forum rapat Majelis Tinggi Partai untuk menyikapi perkembangan ini hanya dalam hitungan jam, pasca mengetahui kepastian informasi yang tak diinginkan ini langsung dari Capres Anies Baswedan.Seperti yang telah diduga sebelumnya, Majelis Tinggi Partai Demokrat memutuskan “Membatalkan dukungan capres kepada Anies Baswedan dan keluar dari koalisi perubahan dan persatuan yang dibentuk bersama Nasdem dan PKS.

Partai Demokrat berdalih, telah terjadi penghianatan atas kesepakatan yang telah dibangun bersama dengan Nasdem dan PKS  dalam koalisi KPP.

Dalih Partai Demokrat dan SBY ini digaumkan nyaring seisi negara, entah untuk mengeliminasi Anies atau tidak, hanya Demokrat, SBY dan Tuhanlah yang tahu.

Baca Juga  Tanggapi Perkara Pilkada Malut di MK, AbduRahim Fabanyo Yakin MK Diskualifikasi Sherly-Sarbin

Eleganya, Partai Demokrat minggat dari KPP karena alasan visioner bagi kepentingan besar bangsa sehingga patut diacungi jempol rakyat dan balik menuai simpati luas, bukan sikap emosional yang terus diumbar ke Publik

Peta politik sontak berubah dengan hengkangnya Partai Demokrat dan AHY dari Anies dan Koalisi Perubahan dan Persatuan.Sikap yang ngefek pada peta politik nasional.KPP pun harus merekontruksi bangunan koalisi untuk mengkonsolidasikan peluang baru, sementara Tetangga koalisi nampak membaca sebagai sebuah peluang ambil untung.

Kok Anies berkhianat ? Bukankan Partai Demokrat pulak ikut bersepakat bersama Nasdem dan PKS menyerahkan hak pererogatif penentuan calon wakil Presiden kepada capres  Anies Baswedan ?Apakah Anies yang telah diamanahi mandatory menentukan cawapres kemudian menetapkan siapa cawapresnya adalah bentuk penghianatan?.

Dalam perspektif hukum kesepakatan, tidak bisa mencap Anies berkhianat.Konsekwensi logis dan hukum keperdataanya, Demokrat dan seluruh sejawat KPP mau tidak mau, suka dan tidak suka harus menerima sikap Anies.Namnya saja sudah menyerahkan mandat.

Baca Juga  Serius Mekarkan DOB Kota Bacan, Obi dan Gane, Bupati Bassam Temui Mendagri

Namun Potensi KPP bakal retak dengan Partai Demokrat dan AHY oleh banyak analis telah menunjukan gelagak jauh sebelumnya.Apa ? Proposal politik Partai Demokrat itu harga mati The All SBY Man yakni AHY adalah biang keroknya.Proposal Demokrat yang tak bisa ditolak jika Anies dan Nasdem serta PKS masih pingin bersatu dalam peraduan KPP dengan Partai Demokrat adalah batu sandungan kokoh dalam upaya merawat kebersamaan di KPP.

Sikap yang tak kenal kompromi ditengah Anies, Nasdem dan PKS yang lagi serius meneropong perkembangan di lapangan.

Penulis pernah terlibat langsung diskusi dengan Anies dan beberapa tim nya, kasat mata merekam kegalauan kubu Anies atas perkembangan basis elektoral Anies yang masih sangat melemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.Kasat mata, dinilai AHY belum mampu menjawab kerisauan Anies dan kubu KPP itu sehingga harus ada solusi efektif dan strategis untuk menutup celah kekalahan yang menganga itu.

Baca Juga  Bupati Hal-Sel, Bassam Kasuba Gondol 2 Penghargaan Nasional

Sejumlah jurus jitu telah dilakukan yakni merangkul ulama Nahdiyin yakni Kiyai hos namun gagal karena tawaran nya harus cawapresnya anak kandung Nahdiyin dari Jatim atau Jateng.Nama Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim dan Yeni Wahid, putri Gus Dur sempat mengemuka sebagai pendamping Anies namun harus pupus di tangan Demokrat yang Keu keh harus AHY.

Akhirnya, penantian itu tiba jua.Nasdem dan Surya Paloh rupanya membaca peluang terhimpit nya misi PKB dan Muhaimin Iskandar di Kaolisi Prabowo Subianto dimana mereka seperti pungguk merindukan bulan di Kartanegara, kediaman Prabowo Subianto.

Klop !Muhaimin Iskandar langsung cun in dengan Surya Paloh bersepakat dalam koalisi KPP Nasdem, PKS dan PKB dengan paket Anies -Muhaimin.Anak kandung Nahdiyin dan Jawa, klop lah, sapaan karib Cak Imin adalah temuan mahal yang dicari -cari.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *