oleh

EKONOMI WAPRES DAN KETIDAKADILANTAMBANG (Doho-doho Kunjungan Wapres di Maluku Utara),

-OPINI-74 Dilihat
Dr.Mukhtar Adam, SE.M.Si.


Laporan
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan Indonesia dan Australia tahun 2022 memilikicadangan nikel terbesar di dunia, masing-masing sebesar21% dari total cadangan nikel dunia. Selain sebagai pemilikcadangan terbesar nikel didunia, pada tahun 2022 Indonesia juga sebagai produsen nikel terbesar yaitu sebesar 1,6 jutametrik ton atau mencapai 48,8% dari total produksi nikeldunia sepanjang tahun 2022.

Cadangan nikel di Indonesia tersebar di berbagai pulau di Indonesia dengan cadangan terbesar berada di pulau yang berbentuk K, seperti K-Besar Pulau Sulawesi (59%) dan K-kecil di pulau Halmahera (27%), sisanya tersebar di berbagaipulau, jika dilihat berdasarkan administrasi pemerintahProvinsi, terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara (32%) dan Maluku Utara berada di posisi kedua yaitu sebesar 27% (Gultom dan Sianipar, 2020), adapun distribusi cadangannikel di Indonesia berdasarkan Provinsi dapat dilihat pada gambar berikut :

Baca Juga  BADAI SERBIA JANGAN KE SINI

Gambar 1. Cadangan Nikel Indonesia BerdasarkanProvinsi


Tanah Air
dari bentangan pulau sebagai titipan anak cucu, pulau Halmahera sejak dahulu kalah masyarakat Maluku Utara sudah mengenal sebagai pulau cadangan masa depandi tengah bumingnya komoditi cengkeh di pulau-pulau kecil, seperti Terntae, Tidore, Makian, Bacan, Sanana dan kepulauan lainnya, menjadi pusat Produksi rempah, sedangkan Halmahera menjadi pulau cadangan anak cucumasa depan.

Kebijakan hilirisasi sector tambang membuahkan hasildengan masuknya investasi di Maluku Utara di sector tambang, walau Maluku Utara sudah melakukan kegiatanpertambangan sejak tahun 1994 oleh PT. Nusa Halmahera Mineral (NHM), hasil kerjasama PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) dan Newcrest Mining Ltd, yang diakuisisi oleh PT. Indotan Halmahera Bangkit, Tahun 2020.

Baca Juga  Mengenang Hari ke 7 Kepergian Abadi KH.Ghani Kasuba, Antara Legacy dan Kehilangan

Sejak kebijakan hilirisasi dan pembatasan ekspor tahun 2020 aliran investasi yang masuk ke Maluku Utara sangatfantastic, tercatat nilai investasi tahun 2022 mencapai 55 Triliun, dari jumlah tersebut mayoritas investasi di sector tambang, telah menjadi mesin produksi pertumbuhan yang sangat dominan, bahkan menjadi catatan khusus Presiden, dalam forum Sidang Tahunan Bank Indonesia.

Mesin Investasi Maluku Utara, tersebar di beberapa pulau, seperti Halmahera dengan pemain utama Weda-Halmahera Tengah yang di motori PT IWIP, Maba-Halmahera Timur, dimotori PT Antam, Pulau Obi di Motori PT Harita Group dan pulau Taliabu, mesin produksi ekonomi tambang tahun2022 per bulan November tercatat mencapai 116 Triliundengan negara tujuan di dominasi Tiongkok, walau di prediksi tahun 2023 akan mengalami penurunan produksidan nilai ekspor ke negara tujuan, seiring denganmenurunnya harga komoditi dan over supplay komoditinikel dinegara tujuan, namun harga nikel terus menunjukantrend pertumbuhan, yang akan memaksa industrimemaksimalkan produksinya.

Baca Juga  Prabowo bukan Presiden Indonesia

Tahun

Berat

Devisa (USD)

2019

446,699,460.00

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *