Sementara Salim Khalik, aktivis dan politisi muslim ini mengharapkan MUI bisa mengingatkan Rusmin Latara agar tidak lagi membuat tafsiran Al-Quran yang sempit yang bisa menimbulkan kegaduhan.
Mantan Ketua Gerakan Pemuda Islam atau GPI Provinsi Maluku utara ini kembali menandaskan sikapnya soal “kekeliruan”Rusmin Latara dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan sempit.
“Tanggapan saya sebagaimana yanh sudah saya sampaikan terdahulu terkait kriteria dan syarat pemimpin dalam Islam. Rusmin hanya melihat konteks ayat QS. Al-Baqarah ayat 247 ibaratnya menggunakan kacamata kuda yaitu secara sempit, padahal banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara soal memilih pemimpin. Kesalahan besar Rusmin itu mengatakan jangan memilih pemimpin karena faktor agama ini sangat menyesatkan. Ini adalah pemikiran sekuler liberal. Kesalahan berikutnya mengaitkan ayat 247 dengan pilkada gubernur Maluku Utara 2024 dimana Rusmin sebagai tim sukses Sherly dia mau membuat pembenaran bahwa memilih pemimpin itu tidak harus bedasarkan keyakinan agama Islam. Ini kan membuat penafsiran berdasarkan hawa nafsunya sendiri”jelas dia menegaskan.
Ustdz Iqbal Amin mengharapkan minimal MUI bisa mengingatkan dia agar tidak sembarangan menafsirkan ayat suci Al-Quran.
“Minimal MUI harus mengingatkan dia agar tdk sembarangan membuat tafsiran sempit dan membuat gaduh di tengah-tengah umat”pinta ia.
Prof Jubair Situmorang, Ketua MUI Kota Ternate usai rapat klarifikasi Sabtu sore kemarin kepada media ini menyampaikan pihaknya bakal menggelar rapat pengambilan keputusan secepatnya.
“Tadi belum diputuskan tapi semangatnya sesegera mungkin pak”ujarnya menjawab pertanyaan media ini soal kapan rapat putusan kasus polemik vidio conten Rusmin Latara.(***)
Komentar