oleh

Sherly Laos dan Awal Baru Budaya Kerja Birokrasi Maluku Utara

-OPINI-1343 Dilihat

Perubahan tidak selalu menyenangkan, terutama ketika menyentuh fondasi-fondasi lama yang sudah membentuk kenyamanan sistem. Budaya kerja birokrasi yang terbentuk selama bertahun-tahun di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara kini terguncang oleh transisi kepemimpinan. Dalam sistem lama, relasi informal antara kepala dinas dan kepala daerah merupakan jalan utama dalam pengambilan keputusan. Arahan lisan, komunikasi personal, hingga praktik melapor sebelum bertindak menjadi standar yang tak tertulis, namun sangat menentukan gerak birokrasi.

Baca Juga  Prematur; Kritik Atas Pemblokiran Rekening Masyarakat oleh Pemerintah.

Namun, ketika Sherly Djoenda Laos—gubernur perempuan pertama dalam sejarah Maluku Utara—mulai menjalankan mandatnya, pendekatan itu bergeser drastis. Laos membawa semangat profesionalisme birokrasi yang menekankan kerja berbasis regulasi. Tidak ada lagi ruang untuk sekadar “melapor” kegiatan kepada gubernur secara informal. Kepala dinas dan jajaran aparatur dituntut bekerja mandiri, sesuai tugas pokok dan fungsi yang telah diatur dengan tegas dalam perundang-undangan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *