Otak dan hatinya diterpa membentuk jiwa Ical yang stabil disetiap kondisi.Emosional Rizal Marsaoly yang dipuji tak jumawa, di caci tak emosi dan di gebuk tak tumbang -tumbang.
Lihat saja belakangan ini, sapaan RM ini dihujam dengan beragam isyu namun ia tetap diam dan tenang.
”Biasa lah, samudera politik memang berombak besar tetapi saya juga seperti pelaut yang lahir di samudra luas”tanggap dia enteng.
”Namun sebagai pemimpin tetap mawas diri, saya amati itu sebagai pembelajaran”imbuhnya.
Menilik jauh ke belakang, mental itu lah, membuat ia terus eksis dan melambung seperti para mentornya ditengah berbagai tantangan.30 tahun berproses sebagai ASN dari level bawah sampai puncak birokrasi dari memimpin unit terkecil sampai ia menggapai tampuk birokrasi tertinggi di Pemkot Ternate sebagai Sekertaris daerah.
Sapaan RM ini kini seolah melanjutkan warisan kepemimpinan para mentornya, memegang kendali pelayanan publik, kebijakan anggaran dan pembangunan yang bersentuhan langsung guna kepentingan hajat hidup ratusan ribu orang itu dengan penuh dedikasi.
Semangat itu terbaca bagaimana Rizal Marsaoly menjaga legacy pembangunan ke 3 pemimpin yang ia perkuat dalam konsep keberlanjutnan pembangunan di era Walikota M.Tauhid Soleman.
”Mereka pemimpin rakyat Kota Ternate yang karya-karya mereka terbukti memajukan Kota Ternate, sebagai murid yang baik saya berkewajiban secara moral untuk menjaga, melestarikan dan melanjutkan itu menjadi lebih maju”ujar dia menggambarkan sebuah penghormatan kepada para senior yang ia anggap sebagai guru itu.
Hasilnya Kota Ternate sampai hari ini tetap eksis sebagai kota utama dan terdepan di Provinsi Maluku Utara.Kota yang tetap menjadi tujuan bagi seluruh masyarakat Maluku utara baik pendidikan, kesehatan, perdagangan dan pariwisata.
Komentar