PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Seperti percaturan politik nasional, Pilkada serentak di provinsi Maluku utara juga menjadi ajang bagi etnis-etnis di Maluku Utara ikut berperan dalam pembangunan politik lokal Maluku Utara.
Peran itu ditandai dengan mempersembahkan putra-putri terbaiknya ikut berlaga merebut tampuk kepemimpinan di provinsi Maluku utara.
Ada keyakinan yang terbangun di kalangan etnisitas bahwa ada tanggun jawab sejarah setiap etnis untuk merawat peradaban negeri Maluku Utara, membuat kelompok-kelompok primordial ini tak luput dan ikut mengisi setiap agenda politik.
Etnis Makayoa, etnis Togale, etnis tidore, etnis sula, etnis Bacan bahkan etnis Tiongkok semua mengambil tanggun jawab terhadap kemajuan negeri Maloku Kie Raha ini.
Dr.H.Muhammad Kasuba, MA, Cagub Tunggal Togale.
Berdasarkan hasil pendaftaran calon Kepala Daerah-Wakil Kepala Daerah di KPU MalukunUtara, terdaftar 4 paket calon Gubernur dan Wakil Gubernur.Diantara 4 paket itu yakni paket Dr.H.Muhammad Kasuba, MA-Basri Salama, paket Benny Laos-Sarbin Sehe, paket Aliong Mus-Sahril Taher dan paket H.Husain Sjah-Asrul Rasid Ichsan.
Dari semua calon yang ada, tercatat hanya ada 1 calon Gubernur dari Togale yakni Dr.H.Muhammad Kasuba, MA yang berpasangan dengan Basri Salama, S.Pd, putra terbaik dari Tidore.
Togale sendiri sebetulnya memiliki 2 putra terbaik namun salah satunya yakni Dr.Hein Namotemo, M.Si yang berharap pada Partai Amanat Nasional atau PAN itu kandas karena dikalahkan Benny Laos dalam perebutan rekomendasi PAN.Pupuslah sudah asa Togale melalui salah satu putra terbaik Togale di Pilkada Malut.Padahal Hein diproyeksikan berpasangan dengan putra terbaik dari Makayoa yakni Taufik Madjid (Sekjen Kemendes) yang juga gagal melangkah ke Pilkada karena kalah merebut PKB dengan Benny Laos juga.
Komentar