oleh

Sisahkan Sedikit Ketidakpercayaan Pada Gubernur Cantik

-HEADLINE-1771 Dilihat

Sherly Tjondoa memang putih dan cantik, keunggulan fisik yang konon berhasil menarik simpati luas dan kuat elektoral Malut sampai mampu mendobrak sekat ruang agama dan etnis dalam politik Maluku utara yang selama berabad-abad terkenal tangguh ini.Kecantikan yang seolah menutup ruang rasionalitas publik yang nyaris tanpa mengkalkulasikan elemen strategis pemimpin dan kepemimpinan.

Istilahnya, “kalau cinta sudah bersemi, taik gigi pun terasa coklat”, dengan salah satu modal determinan cantik itu Sherly bersama Sarbin Sehe mendulang kemenangan di Pilkada Malut secara meyakinkan sampai 50% lebih.Bayangkan saja dari 4 paslon Pilkada Malut, Sherly-Sarbin dengan modal kuat sosok Sherly yang terhitung baru kemarin sore tampil di panggung Pilkada Malut itu tak terkejar oleh akumulasi suara 3 paslon lain seperti H.Husain Sjah (Sultan Tidore) dan Dr.H.Muhammad Kasuba  notabene takoh politik dan tokoh cultural kawakan Maluku Utara.

Oke ! Kita terima saja bahwa Itu modal politik berharga kepemimpinan Sherly -Sarbin yang demokratis atau mendapat dukungan kuat rakyat.Dalam perspektif sistem demokrasi, itu basis fundamental kepemimpinan Maluku Utara yang solid dan kuat.

Baca Juga  Bocor Halus “PERANG KOTA DI MULAI”.

Namun awal yang baik itu tidak sampai membutakan mata hati dan pikiran kita.Ini kekuasaan politik atau politik kekuasaan Bung !Jangan sampai pada endingnya menuju Pilkada 2030, rakyat kembali berkelahi dengan isyu dan tagline politik “hanya keledai yang ingin jatuh kembali ke lubang yang sama” menyambut pencalonan kembali Sherly-Sarbin.

Ingat ! Kekuasaan politik itu cenderung korup.Ungkapan abadi Lord Acton, filsuf tersohor Inggris “ Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely“ bahwa kekuasaan itu cenderung menyalahgunakan kekuasaan, kekuasaaan yang absolut itu pasti disalahgunakan.Ini ungkapan yang menjadi nilai dasar bangunan sistem demokrasi yang dianut indonesia.Olehnya, lembaga pengawasan dan kontrol publik terhadap kekuasaan di bangun dan dibuka lebar perannya agar mampu mengawal dan menjaga kekuasaan tetap berjalan dan berproses sesuai kepentingan rakyat secara efektif dan signifikan.Kita percaya bahwa hanya pemerintahan yang berproses demokratis lah, tujuan kesejahteraan rakyat bisa tercapai.

Baca Juga  Gelar Nuzulul Quran, Pemkab Hal-Sel Hadirkan 2 Ulama Dari Mesir dan Palestina

Dalam perspektif ini, meminjam ungkapan aktivis nasional Said Didu “Sisahkan sedikit ketidakpercayaan kepada politisi” pas dialamatkan untuk Sherly Tjondoa.Rakyat malut tak bisa larut dalam emosional kecantikan Sherly Tjoanda.Karena kecantikan galibnya hanya memanjakan mata nan menggoda namun dalam sejarah tak pelak menjadi racun budiga rasionaliatas.Ada ungkapan, Cantik tak menjamin baik namun baik sudah pasti cantik.

Perspektif Ini penting karena Sherly masuk ke ruang kekuasaan Maluku utara dimana berseminya kepentingan rakyat disatu sisi dan kekayaan alam pada sisi lainya yang tak kalah menggoda pada penguasa.Sherly memang mengusung visi misi dan program tersendiri yang terbaca semuanya baik namun juga tak pelak mengandung kepentingan dibaliknya.Tak pelak pula muncul sejumlah isyu terkait kepentingan “oligarki” dibaliknya.

Boro-boro, 9 ( sembilan) visi misi Sherly-Sarbin yang didaftarkan ke KPU dan dikamoanyekan sejak masa kampanye di Pilkada, namun setelah ditetapkan sebagai Gubernur terilih, Sherly justru tampil menyampaikan hanya 5 program prioritas Sherly-Sarbin.

Baca Juga  Menkes RI Ground Breakin Pembangunan RSUD Hal-Tim, Ir.Ricky Chaerul Richfat, MT, Sekda Haltim : Hal-Tim Punya Rumah Sakit Berstandar Nasional

Alamak ! Yang 4 programnya ke mana padahal didalam 4 (empat ) program itu terselip banyak kebutuhan rakyat.Apa pasal hilang setelah terpilih, pakar-pakar ekonomi pun bingung dan menjadi tanda tanya besar.

Politisi ansih Sherly Tjondoa dari sononya memang tak bisa dipercaya 100%.Awalnya mereka adalah mahluk yang pintar berkelit lidah membuyarkan akal dan akak budi kemudian berjalan semau kepentingannya.Banyak contoh gamblang dan segar belum berlalu dari ingatan kita semua, betapa kekuasaan tak sedikit yang menipu, menjanjikan surga padahal neraka yang mereka persembahkan kepada rakyat.

Treack record Sherly Tjondoa di blantika politik kekuasaan Maluku Utara memang masih harus kita tunggu, karena dia belum pernah menorehkan catatan politik kekuasaan walau se huruf atau seangkapun di Maluku utara.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *