oleh

Dian Telah 17 Tahun,Serasa Menggantung di Horison : Harap-harap Cemas [Part 73].

-OPINI-128 Dilihat

Karib sekaligus keluarga saya di kampung sebelah, di kabari teman,berpulang di minggu malam itu.Padahal sorenya, karib ini sedang bersenda gurau dengan teman-teman baiknya.Di pukul 03.00 WIT.Senin dini hari, saya melayat karena baru mengetahui.Di depan jasadnya yang terbujur kaku, yang memancarkan aura ketenangan dan “kemenangan”, insya Allah,saya memanjatkan doa buat keselamatannya dan juga buat keselamatan dari hiruk-pikuk kehidupan dunia yang “menipu” ini.Batas antara bahagia dan nestapa, bisa secepat kedipan mata.

Baca Juga  CATATAN PIMRED : MENAKAR SIKAP POLITIK WALIKOTA TERNATE di PERANG KOTA 2029.MTS antara RM dan NA

Serasa baru kemarin pertemanan dan senda gurau kita, hari ini telah berpulang.Serasa baru kemarin masa muda kita, hari ini telah renta.Serasa baru kemarin masa kanak-kanak para anak-anak kita, hari telah menanjak dewasa.

Tak saya duga, tiba-tiba ibundanya Dian, berujar spontan dan sedikit kaget, saat sedang santap malam ini : tak terasa Dian sudah 17 tahun.

Baca Juga  Di Era Prabowo, Orang-Orang Yang Dibesarkan Jokowi Dibantai

“Ya Tuhan kami, jadikanlah suami-suami kami, isteri-isteri kami, anak-anak kami dan cucu-cucu kami, sebagai penyejuk pandangan mata, penenang dan penenteram jiwa”.

Selamat ulang tahun Dian.Jadilah cahaya kebaikan dan kebajikan, kini dan kelak, buat sesama.Wallahua’lam.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *