oleh

PELAYANAN RSUD CB TERUS MENUAI SOROTAN “PILU”.

-HEADLINE-79 Dilihat

Namun rupanya oleh Farida Djama, pemaparan Direktur RSUD CB itu jauh panggang dari api atau lips services asal Tim Pansus LHP BPK senang semata.

Farida Djama mengaku merasakan sendiri dari pelayanan buruk yang diterima adik kandungnya sebagai pasien itu.Dalam waktu dua hari, adiknya yang juga isteri tercinta dari mantan jurnalis senior malut dan akademisi IAIN Murid Toniru dinilai tidak menerima pelayanan dokter dengan baik hingga menemui ajal.

“namun sangat disayangkan ketika keluarga kami sakit dan harus masuk ke rumah sakit dalan waktu 2 hari dokter ahli hanya 1 kali masuk dan itu tidaj lebih dari 3 menit untuk memeriksa pasien kemudian dengan enteng mengatakan untung ibu ini dalam kondisi lemah jadi mudah kita tau sakitnya tapi kemudian kritis para nakesnya melapor hanya melalui wa/whatssap dan katanya tidak bisa telpon tetapi tidak mendapat jawaban dari dokter dalam waktu cukuo lama, kemudian keluarga di beri tahu harus donor karena HB rendah tetapi tidak pernah dilakukan karena belum ada intruksi dari dokter kemudian lebih kritis dan seharusnya di pindahkan ke ruang ICU tetapi tidaj dilakukan lagi karena lagi-lagi belum ada perintah dari dokter dan akhirnya subuh tgl 28 agustus 2023 saudara ku tercinta menghembuskan napas terakhir”tutur dia dalam unggahanya.

Baca Juga  Bangun RSUD Tipe C di Taliabu dan Hal-Tim, Warga : Terimakasih Pak Presiden Prabowo

Dia dan keluarga mengaku ikhlas menerima nya sebagai takdir namun tetap merasa tidak puas atas pelayanan dokter.

“bagi kami keluarga ikhlas karena qadarullah waktunya sudah sampai disitu tetapi kami sangat tidak  puas karena merasa tidak bisa melayaninya dengan pelayanan terbaik rumah sakit”imbuh nya.

“saya kemudian merenung seperti itukah pelayanan pihak rmh sakit ?? Apakah rmh sakit ini yg kita inginkan segera selesaikan permasalahannya ternyata ada masalah lain ttg perilaku dokter jg hrs kita pikirkan anggaranya utk di latih agar kemanusiaannya lbh peka ataukah propinsi ini jgn hanya gagah gagahan dgn gedung dan peralatan yg hebat ttp pelayanan buruk ?? “Tulis Farida Djama nan pilu.

Baca Juga  Mantan Gubernur Malut Wafat, Pemda Hal-Tim Turut Berduka

“Apakah tdk sebaiknya pemerintah pikirkan lbh baik berikan anggaran k rmh sakit swasta yg pelayanannya lbh cepat dan tepat agar bisa melengkapi peralatannya krn masyarakat butuh pelayanan terbaik berapapun biayanya org akan berusaha agar keluarganya bisa sembuh”

“kami tdk menuduh semua dokter seperti itu ttp di era keterbukaan semua serba cepat msh ada dokter seperti ini diperkerjaan disitu ?? Apakah masyarakat harus menerima dgn lapang dada krn ketetapan Allah ?? “

Baca Juga  Hanya Gratiskan Sekolah Negeri, Sherly Tjondoa, Gubernur Malut Dikritik Muslim Arbi Tak Paham dan Diskriminatif

RSUD CB tak henti menuai kritik seiring permasalahan yang juga tak usai mendera pusat pelayanan kesehatan di provinsi Maluku utara ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *