”Bang, rakyat resah dengan issu penjegalan Abang sebagai kontestan Pilpres, rakyat takut Abang gagal nyapres sehingga harapan besar rakyat untuk perubahan bangsa kembali baik itu bisa pupus”begitu pertanyaan saya.
”saya juga mendengar hal yang sama, tetapi sebagai hamba Allah, saya berserah diri kepada kuasa Nya.Karena bagi saya, perjuangan pasti ada tantangan dan semuanya harus kita kembalikan kepada Allah, sang maha pencipta dan maha kuasa”jawab nya dengan senyum khasnya yang merekah.
Nampak di wajah nya penuh optimisme tanpa rasa gundah bahkan sampai takut.
”Kok Bang kek biasa dan datar-datar aja menanggapinya sih”sela saya.
”Iya, pemimpin harus demikian, tidak bisa sampai resah atas tantangan yang menghadang”sela balik Bang Anies.
”Bagini ya Usman, saya pada prinsipnya ikut nyapres karena semata tanggun jawab moril atas apa yang Allah anugerahkan kepada saya yakni Anugrah kapasitas, moral dan rasa tanggun jawab terhadap nasib rakyat dan bangsaku, jadi nyapres bagi saya adalah menunaikan kewajiban moral dan saya haqqulayakin jika Allah menghendaki, siapapun tak bisa menjegalnya.Itu prinsip saya sebagai capres”tutur Bang Anies dengan penuh keyakinan.
”Jika rakyat menganggap itu baik, alhamdulillah dan mohon dianya sehingga niat baik kita ini bisa diijabah Allah SWT”pungkas Bang Anies.
“Jadi gitu ya Usman, sampaikan salam hangat dan optimis saya kepada rakyat”tutup dia.
Okay Bang, aku sudah lega, sahut saya sambil berdiri namun tetiba Nyonya Anies sedang menenteng baki dengan dua gelas diatasnya serta pisang goreng dan kacang goreng.Man, kita minum dulu.Ya kebetulan pas waktu sore, saya pun menikmati sajian Nyonya Bang Anies di teras depan pendopo yang asri itu.Saya pamit dulu Bang !
Komentar