HEADLINE

GUBERNUR AGK DIINGATKAN LEBIH HATI-HATI DENGAN URUSAN WIUP DAN IUP.

Diduga Ada Oknum Makelar WIUP dan IUP Di link Gubernur Yang Potensial Menjerumuskan Gubernur.

PIKIRAN UMMAT.Com –Jakarta||Gubernur Maluku Utara H.Gani Kasuba diingitkan agar meningkatkan kehati-hatian terkait urusan perijinan pertambangan di wilayah Maluku Utara.Dugaan ada oknum makelar kaki tangan mafia tambang yang bermain dibalik sejumlah dugaan kasus IUP yang menyeret Gubernur H.Gani Kasuba.

Kasus 13 IUP menjadi salah satu contoh betapa permainan mafia tambang telah menyasar tubuh pemerintahan Gani Kasuba.Buktinya, proses birokrasi administrasi IUP yang ditandatangani dan diusulkan Gubernur sosok kiyai itu belakangan bermasalah secara hukum yang serius.
Oleh karena itu pula, proses usulan 80 WIUP terakhir diminta agar orang nomor satu Malut itu wajib waspada.
“Pak kiyai harus waspada, tambang itu banyak mafia dan kebanyakan memanfaatkan orang dekat penguasa.Libatkanlah perangkat birokrasi atau orang dekat yang lebih dipercaya”saran sumber of derecord ini.

Kasus usulan 13 IUP misalnya Gubernur AGK harus berurusan dengan hukum.
Berdasarkan data yang diperoleh media ini, usulan 13 IUP oleh Gubernur AGK berdasarkan telaah pihaknya memang bermasalah dimana bukan kewenangan Gubernur dan belakangan Gubernur membatalkan usulannya namun pihak pemilik IUP yang terlanjur diusulkan Gubernur menggugat SK pembatalan ke PTUN dan ironisnya di kabulkan pihak PTUN.
Gubernur AGK kabarnya melawan keputusan hakim PTUN Ambon dengan upaya banding di pengadilan tinggi yang lagi berproses.DPRD Malut, Mabes Polri, KPK dan LSM-LSM juga sempat turun tangan menyoroti atas ini.

Menurut sumber ini, penyebabnya Gubernur AGK bukan sosok berlatar belakang birokrat atau profesional yang memahami urusan proses administrasi soal IUP ini namun juga tidak melibatkan secara sistematis jajaran birokrasinya yang profesional sehingga proses administrasi dengan mudah dimanfaatkan mafia.
“Terbukti 13 IUP kan”tandasnya.

Ada oknum dekat Gubernur yang ditenggarai memanfaatkan kedekatan emosional dengan orang nomor satu Maluku Utara itu untuk kepentingan meloloskan pengurusan ijin -ijin yang diduga bermasalah tersebut.

Oleh karena itu Jika tidak hati-hati, Gubernur AGK dinilai potensial terjerat persoalan hukum serius dan bisa berakibat fatal dikemudian hari.
“Sekarang masih Gubernur jadi mungkin masih bisa mengelak tetpi bagaimana jika beliau sudah tidak menjabat lagi”imbuh sumber of derecord dari salah satu anggota keluarga dekat Gubernur AGK .

Kasus 13 iup yang bermasalah dinilai sebagai pembelajaran berhara bagi Gubernur AGK.
“Insiden 13 IUP bermasalah harusnya menjadi pembelajaran berharga Gubernur AGK”nilai sumber of derecord media ini.

Saat ini usulan 80 WIUP mulai menimbulkan potensi masalah.Ada WIUP usulan Gubernur ditenggarai bermasalah dimana ada dugaan tumpang tindih areal IUP dan dugaan pencaplokan lahan yang sedang berproses secara hukum.
Kepala PTSP dan Kepala Dinas ESDM mengelak bukan persoalan pemprov tetapi murni urusan hukum para pihak yang bersengketa.Gubernur hanya sebatas mengusulkan WIUP dan pemerintah pusatlah yang menentukan layak tidak nya WIUP menjadi IUP.

Menurut Bambang, Gubernur AGK tidak bermasalah dengan usulannya karena telah memenuhi syarat sementara Kepala Dinas ESDM Malut menyatakan soal 80 WIUP hanya bersifat usulan ke pemerintah pusat dan merekalah yang berwenang memutuskan apakah usulan Gubernur dimaksud layak di tindaklanjuti atau tidak.
“Gubernur hanya sifatnya mengusulkan, keputusan ada di tangan pemerintah pusat”tandas dia.
Namun alasan Bambang dan Suriyanto Andili tetap menuai tanda tanya publik.

“Kalau tahu bermasalah kenapa diusulkan.Rakyat curiga ada apa sehingga IUP bermasalah tapi bisa diusulkan”papar sumber of derecord lain media ini.

Sementara pihak keluarga besar Togale mengingatkan agar pihak-pihak atau oknum jangan sampai memanfaatkan kedekatan dengan gubernur AGK hanya untuk kepentingan pribadi namun menjerumuskan Gubernur ke persoalan hukum.

Mereka juga mengingatkan bahwa gubernur AGK adalah seorang ulama besar dan Tokoh besar sebaiknya bukan seorang pemimpin yang berlatar belakang cukong tambang sehingga digiring pada urusan yang berbau mafia tambang.
“Pak gubernur itu seorang kiyai dan tokoh bukan seorang mafia sehingga digiring pada kerja layaknya mafia tambang”ketus nya.
Dia mewarning kepada oknum yang diakui sudah dalam target komunitas togale selama ini agar menghentikan aksi mafia nya dengan melibatkan Gubernur AGK.

Sayang nya siapa Oknum itu tidak disebutkan nama dan identitasnya walaupun dipaksa hanya inisial semata.
“Biar nanti pak Gub (Gubernur Malut-red) yang terjemahkan sendiri siapa oknum yang selama ini mempengaruhi Gubernur”tegas dia.

Internal keluarga Kasuba juga konon sudah merasa terusik dan geram dengan keberadaan oknum ini dengan berbagai manuver yang dinilainya terlampau berani hingga potensial menjerumuskan gubernur AGK ke persoalan hukum serius dikemudian hari nanti kelak jika sudah tidak menjabat Gubernur lagi.

“Sebagai keluarga kami prihatin dengan kondisi pak gubernur AGK yang telah dalam pengaruh oknum ini.
“Jangan sampai pak gubernur akhirnya menuai masalah sendiri kelak ketika sudah tidak menjabat Gubernur karena sudah kehilangan kuasa dan pengaruh “pungkasnya.

Sayangnya Gubernur sampai berita ini naik tayang tidak memberikan tanggapanya.Konfirmasi yang dilayangkan langsung media ini ke nomor WhatsApp nya dan melalui ajudan nya pun tak di layani.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *