USTADZ THARIQ KASUBA DIDAULAT KHOTIB JUMAT DI MESJID PT. NHM JAKARTA.
Dr.(Cand)M.Thariq Kasuba, Lc.MA :Kisah Nabi Yusup AS Mengandung Banyak Pelajaran Berharga Sebagai Pribadi dan Pemimpin Pemerintahan Yang Sukses.
PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Ustadz Dr.(Cand) M.Thariq Kasuba mendapat undangan istimewa dari Presiden Komisaris PT Nusa Hamahera Mineral atau PT NHM H.Robert Nitiyudo Wachjo sebagai Khotib salat Jumat di Mesjid Baitul Ridwan, di lantai VI Kantor Pusat PT.NHM, Jalan Pluit Utara Raya Jakarta Utara.
Dai muda kondang Maluku utara ini menyampaikan hikmah khutbah Jumat tentang kisah perjalanan Nabi Yusup AS yang menurutnya mengandung banyak pembelajaran penting dan berharga bagi manusia sebagai pribadi dan sebagai pemimpin yang berkapasitas dan amanah.
Salat Jumat di hadiri langsung Presiden Komisaris PT.Nusa Hamahera Mineral H.Robert Nitiyudo Wahcjo, jajaran direksi dan muslimin karyawan PT.NHM kantor pusat di Jakarta.
Mengawali khutbahnya, Khotib Thariq Kasuba mengajak para jema’ah Jumat agar senantiasa memperkuat keimanan dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT sehingga selalu mendapat bimbingan dan perlindungan Nya.
Ustadz Thorik menyatakan bahwa manusia menurut Allah SWT pada dasarnya lebih cenderung kepada kejahatan dan oleh karena itu harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan seluruh perintah Nya dan menjauhi segala laranganya sehingga senantiasa mendapat perlindungan Nya dari segala bentuk perbuatan buruk.
“Pada kesempatan yang mulia ini, selaku Khotib, saya mengajak kepada diri sendiri dan kepada seluruh jema’an salat Jumat agar senantiasa memperkuat keimanan dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT sehingga senantiasa mendapat perlindungan Allah SWT dari segala perbuatan buruk karena Manusia menurut Allah SWT pada dasarnya memiliki potensi kecenderungan pada perbuatan buruk dan olehnya harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga senantiasa hidupnya dalam lindungan yang maha kuasa”ujar dia mengawali khutbahnya.
Selanjutnya Putra sulung Gubernur Malut ini mengisahkan kisah Nabi Yusup AS yang menurutnya mengandung makna luas dan strategis bagi manusia sebagai pribadi yang bermartabat dan pemimpin negara yang sukses dalam menghadapi tantangan ancaman krisis ekonomi bangsa.
Kandidat Doktor di PTIQ Jakarta itu mengungkapkan bahwa krisis yang dikisahkan Allah dalam Al Qur’an hanya dalam bentuk krisis ekonomi dan kisah Nabiulah Yusup AS mengandung pelajaran penting dan berharga yang bisa dipetik terutama para pemimpin dalam menghadapi ancaman krisis.
Khotib Thariq mengungkapkan, Nabi Yusup AS yang pada awalnya menghadapi cobaan yang berat dalam peristiwa dengan permaisuri Raja Mesir Ratu Zulaikha kala itu hingga sampai dipenjara kurang lebih 10 tahun.Namun berkat kejujuran dan kapasitasnya, Nabi Yusup AS atas berkah Allah dibebaskan dari penjara kemudian diamanahkan jabatan tertinggi dalam pemerintahan sebagia perdana menteri kerajaan Mesir yang sukses menjalankan amanah Raja dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi danpak musim paceklik selama 7 tahun lamanya.
Lanjut dia bahwa Strategi penanganan krisis ekonomi yang tepat oleh Nabi Yusuf AS kemudian berhasil membawa negara Mesir kala itu terhindar dari krisis ekonomi, bahkan menjadi negara terkuat ekonomi dunia.
Raja dan Rakyat Mesir kala itu akhirnya tunduk mengikuti Agama yang didakwahkan Nabi Yusup AS dengan beriman kepada Allah SWT.
”Nabi Yusuf AS difitnah afiat dengan Ratu Zulaikha kemudian di penjara selama kurang lebih 10 namun berkat Allah dibebaskan oleh Raja kemudian dipercaya mengemban amanah sebagai Kepala Pemerintahan setingkat Perdana Menteri.Dengan kapasitas dan kejujurannya, Nabi Yusuf berhasil menghindarkan Kerajaan Mesir dari krisis ekonomi selama 7 tahun dan Mesir muncul sebagai Negara adidaya Ekonomi.Berkat strateginya menangani krisis pangan, Raja dan seluruh rakyat Mesir tunduk mengikuti dakwah Nabi Yusuf AS dengan beriman kepada Allah”kisah nya.
“Kisah Nabi Yusuf mengandung banyak hikmah baik sebagai pribadi, pemimpin negara yang kuat dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi”tutup Ustadz Thorik Kasuba menutup khutbahnya.
Salat juma’at berjamaah di Mesjid Bantul Ridwan di langai VI Kantor Pusat PT NHM dihadiri kurang lebih 50 an jemaah.
Usai salat, jema’ah bersamaan dengan Preskom PT.NHM H.Robert Nitijo Wachjo yang tampil dengan busana salat kemeja putih bertuliskan PT.NHM dan sarung putih(***)