AKTIVIS PEJUANG PROVINSI AGENDAKAN GELAR MUBES DI IBUKOTA SOFIFI.
MUBES AKAN BAHAS PERKEMBANGAN PROVINSI MALUT DAN NASIB DOB SOFIFI YANG TERKATUNG-KATUNG SELAMA 23 TAHUN.
PIKIRAN UMMAT.Com—Sofifi||Pemekaran provinsi Maluku utara dari induknya provinsi Maluku merupakan hasil perjuangan panjang para aktivis mahasiswa dan organisasi pemuda se Maluku utara.
Perjuangan pembentukan provinsi Maluku utara tak lain selain untuk mewujudkan Maluku utara yang maju dan peningkatan kesejahteraan rakyat nya.
Perjuangan penuh pengorbanan itu berhasil melahirkan Provinsi Maluku utara dengan disahkannya Undang-Undang nomor 46 tahun 1999 pada tanggal 6 Oktober 1999 kemudian di ubah dengan Undang-Undang nomor 6 tahun 2000 tentang pembentukan provinsi a Maluku utara .
Namun hasil perjuangan itu dirasakan para aktivis pejuang pemekaran provinsi Maluku utara belum membuahkan hasil yang diharapkan seiring kemajuan pembangunan yang dirasakan belum memenuhi harapan rakyat dan belum tuntas nya status Ibu Kota provinsi Maluku utara yang belum jelas statusnya sampai di usia yang ke 23 tahun pada tanggal 6 Oktober 2022 nanti.
Sebab Ibu Kota Provinsi merupakan satu paket dengan pembentukan provinsi Maluku utara itu sendiri sebagaimana tertuang dalam UU nomor 46 tahun 1999 tentang pembentukan provinsi Maluku utara.
Oleh karena itu, bertepatan dengan rangkaian puncak HUT provinsi Mauku utara pada tanggal 6 Oktober nanti yang dipusatkan di Ibu Kota Desa Sofifi, para aktivis pejuang Provinsi Maluku utara rencananya menggelar Musyawarah Besar (MUBES) aktivis pejuang provinsi dengan agenda utama membahas perkembangan provinsi Maluku utara sekaligus memutuskan nasib Ibu Kota Provinsi.
Hal tersebut berdasarkan usulan Basri Salama, eks kombatan perjuangan pembentukan provinsi Maluku utara yang diamini seluruh pihak.
Sebelumnya akademisi dan sastrawan muda Dr.Amar OME telah menginisiasi forum pertemuan bertajuk Undangan Sikaturahmi Gagasan dalam rangka Musyawarah Besar Maayarakat Maluku utara dengan agenda membahas DOB Sofifi.
Beberapa narasumber antara lain Dr.Kasman Ahmad, Dr.Mukhtar Adam, Basri Salama, Santrani Abusamah dan lain-lain dihadirkan guna membahas aspirasi DOB Sofifi di Cafe A2W Toboko Ternate.
Selanjutnya Mantan Senator RI Basri Salama sebagaimana postingan di WAG DOB Sofifi menyatakan perlu diselenggarakan Musyawarah Besar Aktivis Pejuang Provinsi Maluku utara.MUBES kata Basri bertujuan membahas Masa depan peovinsi Maluku utara sekaligus nasib ibukota Provinsi Maluku utara yang saat ini dinilai belum jelas sebagaimana amanat Undang-undang tentang pembentukan provinsi Maluku utara.
Sofifi sebagai Ibu Kita Provinsi Maluku utara seperti diketahui masih beratatus sebuah desa padahal ibu kota provinsi Maluku utara itu harus beratatus sebuah Daerah Otonom.
“Coba gagas pertemuan besar seluruh aktifis pejuang 1998 sampai saat skrng di sofifi.bikin tenda besar di jalan 40.”saran dia di WAG DOB Sofifi.
Pendapat Basri diamini warga nitizen WAG DOB Sofifi Halmahera yang juga rata-rata eks kombatan pejuang provinsi Maluku utara.
Warga nitizen atas nama Mr.Tahir ,menyambut positif usulan Basri Salama.
“Sepakat, kalau bisa dirangkaikan dengan undangan pertemuan Akbar”sambut Mr.Tahir.
Basri mengusulkan pertemuan akbar aktivis pejuang provinsi itu diselenggarakan bertepatan dengan HUT Provinsi Malut yang jatuh pada tanggal 6 Oktober 2022 atau seminggu lagi itu.
Agenda akbar aktivis pejuang Peovinsi ini bertepatan dengan momentum HUT Malut ke 23 guna membahas masa depan provinsi Maluku utara.
“MUBES RAKYAT MALUKU UTARA utk masa depan Ibukota Provinsi di Sofifi .pas dgn momentum ulang tahun provinsi”tandas Ketua partai Hanura Provinsi Maluku utara ini.
Pakar ekonomi Dr.Mukhtar Adam yang sejenak aktif dalam forum-forum diskusi percepatan DOB Sofifi menilai gagasan MUBES sangat tepat dan urgen sebab perjuangan DOB Sofifi membutuhkan gerakan bersama seluruh komponen se Maluku utara.
“Problem Kota Sofifi jadi hajat Masyarakat Maluku Utara, jadi perlu bergerak bersama, bagus jika ada inisiasi MUBES Masyarakat Maluku Utara bertepatan dengan HARLAH Provinsi di Sofifi 12 Oktober 1999+2022”
Basri Salama mengklaim tanpa gerakan besar yang mendorong DOB Sofifi maka asa DOB ibukota provinsi Malut itu hanya selesai di forum diskusi tanpa hasil yang diharapkan.
“Kalau tidak ada gerakan besar.. jangan harap dengan diskusi grub busa mengubah negeri”tandas nya pula.
Noce Hasan mengusulkan MUBES dilaksanakan beberapa kali di di dua tempat berbeda yakni pertama di Soa-Sio Ibu kota Tikep dan ke dua di Sofifi, Ibu Kita Provinsi a Maluku utara.Sia juga mengusulkan perlu pelibatan luas dengan pemangku kepentingan baik Walikota Tidore, Dekot Tikep dan Sultan Tidore.
“Coba pertemuan akbar itu libatkan pak wali dan wawali, semua anggota dewan tikep dan ketua dprd tikep dan klo bisa bikin 2X. Utk pertemuan akbar yg pertama saya saran dilakasanakan di sosiao tidore, yang ke 2 baru di sofifi”saran No Hasan.
Saran penting lain agar Gubernur H.Gani Kasuba dan seluruh legislator Deprov Malut juga dilibatkan karena agenda MUBES juga terkait dengan tugas dan tanggun jawab merwka.
”penting libatkan Gubernur Malut dan seluruh legislator Deprov Malut karena merwka juga terkait langsung dengan urusan provinsi dan DOB Sofifi”saran Ismail keoada media ini.
Musyawarah Besar atau MUBES dipandang sebagai jalan tengah seiring pembahasan publik soal Ibu Kota Sofifi yang semakin kuat dan meluas.
Pemerintah baik pusat dan Daerah di perkirakan bakal menyikapi forum MUBES ini karena keterlibatan luas baik aktivis dan masyarakat.
“Gagasan yang cerdas dan punya energi yang besar, bakal mempengaruhi pengambil kebijakan baik pemerintah pusat dan daerah terutama Pemkot dan Dekot Tikep yang selama ini masih bertahan dengan berbagai dalih itu”pungkas Ramli(***)