PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Edy Langkara dinilai kian dilematis.Pasalnya sejumlah catatan buruk justru mencuat di saat Bupati Halmahera tengah ini sedang mensosialisasikan dirinya sebagai calon Gubernur Maluku utara.
Koleksi Halmahera Tengah sebagai Kabupaten termiskin ke dua setelah Haltim se Maluku utara dan terakhir mendapat predikat sebagai Kabupaten tidak inovatif dari Kemendagri RI.
Catatan buruk itu diprediksi bakal menjadi kerikil tajam bagi Wasekjen DPP Partai Golkar ini dalam upaya meraih dukungan partai dan rakyat menuju Malut 01 nanti.
Catatan-catatan buruk Edy dinilai bakal membangun kesan kuat di publik bahwa Edy Langkara memang tak layak sebagai Gubernur Maluku utara.
Sementara pada sisi lain, gebrakan konsolidasi Edy yang masif belum juga menunjukan hasil popularitas dan elektabilitas yang signifikan.Edy bahkan masih tercecer jauh dari nama-nama seperti MK, AHM, Benny Laos, Ali Yasin dan Taufik Madjid.
Langkah Bupati Halteng ini dinilai kian berat ditengah ngetrendnya sejumlah nama yang disebutkan diatas karena seperti yang pernah diungkapkan pengamat politik Hasbi Yusup pada kesempatan terpisah dan pada isu lain, yang namanya trend dalam dunia politik bakal terus menunjukan trend meningkat sementara Edy belum muncul dengan prestasi yang bisa menyita perhatian publik luas.
Secara khusus, Edy Langkara belum memiliki keunikan, ciri khas dan karakter yang kuat sebagai kandidat Gubernur, padahal soal ini maha penting agar nama Edy bisa melambung tinggi dan ngetrend dalam wacana publik malut.
Menurut Idham, warga Malut yang mengaku pemerhati politik lokal, kondisi ini bakal membuat partai-partai politik berhitung jika mencalonkan Edy Langkara sebagai calon Gubernur.
Selain itu, rakyat juga bakal berkurang simpatinya terhadap sapaan akrab Elang ini.
“Partai politik dan rakyat juga pasti berhitung jika ingin mencalonkan Edy Langkara sebagai cagub di pilgub 2024”nilai nya.
Edy Langkara tercatat sedang membangun kekuatan politik guna mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Maluku utara.
Sejumlah konsolidasi baik di partai politik dan basis masa sedang digalang Edy Langkara.
Partai Golkar tempat dia bernaung masih diincar Wasekjen DPP Partai Golkar ini meskipun namanya telah gugur kala rapimda Partai Golkar Malut yang hanya menetapkan trio Mus yakni AHM, Aliong Mus dan Alien Mus sebagai calon Gubernur partai Golkar.
Edy Langkara juga menggeber konsolidasi publik di sejumlah daerah.Tak pelak donasi pun dia salurkan guna meraih dukungan publik atas pencalonannya sebagai calon Gubernur malut 2024.
Sementara itu, perkembangan pilgub Malut kian mengerucut pada dua nama.
Dr.H.Muhammad Kasuba, MA., dan H.Ahmad Hidayat Mus, MBA merupakan dua nama yang diwacanakan tetap bertengger di puncak hasil survey.
Mahammad Kasuba, mantan Bupati Halmahera Selatan dua periode terus menguat posisinya, demikian AHM.Namun terhadap AHM masih ada ganjalan berarti terkait statusnya sebagai narapidana kasus korupsi, apakah mantan ketua DPD Partai Golkar Malut ini masih bisa mencalonkan diri atau tidak dan diprediksi pengaruhnya bakal kian menurun akibat isu narapidana korupsi yang bakal semakin menerpanya disaat kontestasi pilgub berlangsung nanti.
“MK (Muhammad Kasuba-red) dan AHM merupakan dua kandidat terkuat saat ini namun bagi AHM masih ada ganjalan berat terkait statusnya sebagai mantan narapidana nanti apakah masih bisa maju atau pun isu sebagai narapidanan koruptor bakal menurunkan simpati publik”pungkas Arham.(***)
