POLITIK

TERHEMPASNYA ELANG DARI BURSA CAGUB GOLKAR DINILAI “WAJAR & TAK LOGIS”

PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Konstalasi internal partai Golkar memanas.Rekomendasi Rapimda yang menghempaskan Wasekjen DPP Partai Golkar Edy Langkara menuai tanggapan beragam.

Jajaran di DPP justru menilai Bupati Hal-teng itu bakal direkomendasikan DPP Partai Golkar sebagai Calon Gubernu Malut.
Hamzah Sangaji, Ketua Bappilu Wilayah Maluku dan Maluku utara seolah geram atas hasil Rapimda yang menafikan Edy Langkara tapi merekomendasikan Trio Mus Basudara yakni AHM, Alien Mus dan Aliong Mus.
“Ini bukan rekomendasi keluarga” ketusnya sebagaimana dikutip media ini.

DPP partai Golkar sudah tentu heran mengapa kader sekelas Edy Langkara harus terhempas dari rekomendasi calon Gubernur.Apa sih kurangnya kapasitas Edy ?Jabatan organisasi level Wakil Sekjen, Bupati pula dan mantan legislator di Deprov Malut dua periode.
Sikap pribadi Hamzah Sangaji memang potensial berdanpak tetapi penetapan seorang Calon Gubernur tetap memperhatikan sistem dimana harus diusulkan daerah.Disini Trah Mus masih dinilai punya nilai lebih untuk mempertahankan kepentingan mereka di rekomendasi rapimda.

Trio dari Trah Mus Mengapit Edy Langkara Yang Berhasil Mereka Jungkalkan di Rekomendasi Rapimda.

Meskipun demikian oleh narasumber lain, terhempasnya Edy Langkara dari rekomendasi Rapimda dapat dimaklumi.

Info beredar karena Edy Langkara sebagai Bupati dinilai gagal mengemban amanat rakyat hal-teng.
Dari sini DPD II Partai Golkar Hal-Teng tak ingin mengulangi kesalahan dengan kembali menjual nama Edy Langkara ke dua kali kepada rakyat Halamhera tengah.
Sebuah resiko karena Pemilu, Pilpres dan Pilkada hampir berbarengan dan dikhawatirkan Edy efek gagal bakal berimbas ke partai Golkar”ungkap sumber of derecord media ini.

Dr.Sujud Sirajuddin, SH.MH.

Kegagalan Edy sebagai Bupati terendus dari hasil laporan BPS dimana Hal-teng masih bercokol sebagai juara dua Kabupaten termiskin se Maluku utara.
Berdasarkan data BPS 2022, Hal-teng mengoleksi kemiskinan sebesar 13,56 %.
Padahal Halteng dikenal daerah tambang petro yuan, penduduk relatif kecil, wilayah continental dengan fasilitas infrastruktur terbilang memadai, lahan pertanian yang subur plus APBD namun tak mampu dikomfersi Bupati Edy Langkara sebagai modal berharga mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
Dari sini Edy Langkara di vonis gagal dan tak bisa dimaafkan untuk memimpin kembali Halmahera tengah.
Kegagalan lain menurut sumber ini yakni kegagalan Edy Langkara membangun Komonikasi politik dengan DPD II Partai Golkar Hal-Teng
Terkomfirmasi selama 5 tahun kepemimpinanya, Bupati Hal-teng ini tercatat memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan pengurus DPD IIPartai Golkar Hal-Teng.

Sakir Mando, Ketua DPD II Partai Golkar Hal-Teng.

Indikasi awalnya terbaca dari proses ketua DPD II Partai Golkar Hal-Teng, Sakir Mando sebagai ketua DPRD Kabupaten Hal-Teng.Sakir Mando yang secara otomatis sebagai Ketua DPRD Halteng berdasarkan rekomendasi DPD I dan DPP Partai Golkar itu proses penetapan sebagai Ketua DPRD menemui kendala di meja Bupati Edy Langkara.
Nah rupanya Komonikasi yang mandek ini rupanya tidak di bangun kembali Bupati Edy sebaliknya Edy oleh sumber ini dinilai nampak egois dan membiarkan konflik laten ini terus berlangsung.Hal ini terbaca jelas sampai pada proses APBD Hal-teng terakhir di masa Kepemimpinan Edy Langkara yakni APBD 2022 dimana usulan Pemda atau Bupati Justru mendapat perlawanan dari kubu fraksi partai Golkar sendiri.

Sayangnya Sakir Mando dan Alien Mus ketika dikonfirmasikan enggan menanggapinya dengan alasan menjaga soliditas internal partai Golkar.

”Ibu ketua (Alien Mus-red) minta kalau bisa jangan diperlebar permasalahan ini karena kami sedang menggalang kekuatan”ujar Sakir saat dikomfirmasi.
Edy Langkara oleh beberapa kalangan dinilai egois dan bahkan arogan dalam Komonikasi politik.Beberapa waktu lalu, orang nomor 1 halteng ini bahkan dituding berseteru dengan para guru dan Kepsek di Hal-teng hingga mengundang polemik publik.
Meskipun telah dibantah kubu sapaan akrab Elang ini tetapi kala itu polemik kian bergulir.
DPD II Partai Golkar Halteng dibawah komandan Sakir Mando nampak sudah pada titik klimaks kepercayaan kepada Edy Langkara sehingga tak lagi mempercayakan perahu Partai Golkar kepada Edy Langkara sebagai Calon Gubernur dan Calon Bupati Hal-Teng.
DPD II Partai Golkar Hal-Teng seolah menunjukkan tajinya kepada Edy dengan merekomendasikan kader PDI P Mutiara Yasin sebagai Calon Bupati.

Drs.Edy Langkara, M.Si., Wasekjen Partai Golkar & Bupati Hal-Teng.

Di ranah DPD I Partai Golkar Malut, hubungan Edy Langkara dengan rezim DPD Partai Golkar juga panas dingin.
Niat Edy mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur juga oleh pakar sebagai langkah bunuh diri.Sebab rezim Mus di partai Golkar Malut dinilai masih terlalu kuat buat Edy apalagi AHM yang dijagokan kenyataannya masih disukai publik.
Partai Golkar tentu tak mau bertaruh bunuh diri dengan mengandalkan Edy Langkara yang selain treckrecordnya kepemimpinanya dinilai masih belum beres juga elektabilitasnya belum teruji seperti AHM bahkan Alien Mus.
Meskipun demikian beberapa kalangan menilai Pertarungan Mus vs Elang belum berakhir.
Sujud Sirajuddin menilai Edy Langkara masih punya kartu AS untuk dimainkan dan potensial menutup Game politik ini dengan manis.Terbukti Kordinator Bappilu Maluku-Malut telah bereaksi terhadap rekomendasi Rapimda dan menyatakan Edy bakal direkomendasikan DPP Partai Golkar.
Tetapi itu bisa terjadi jika Dinasti Mus diam-diem bae.Tentu Barisan Mus yang disokong penuh kekuatan aspirasi Daerah baik DPC-DPC dan DPD I akan rawe-rawe rantas Malang-malang putung.

Sebab pertarungan ini sudah melibatkan kepentingan yang luas terutama pimpinan dan pengurus DPD II partai Golkar se Kabupaten dan Kota di Malut.
Bagi kubu Trah Mus, Meminjam filosofi orang Makian “ Mot-Mot ktobi-ktobi te (Mati-mati turun tidak akan turun).
So !Ini sajian pertarungan hidup mati mempertaruhkan harga diri kedua kubu. Pertarungan internal Golkar yang menyajikan Mus vs Elang bakal tersaji hingga ronde akhir .
Siapa pemenang tentu semua pihak bakal menunggu.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *