Untuk Sementara I Salute You Buat Kapolri dan Panglima TNI
Usman Sergi/Mahasiswa HTN & Pimred Pikiran Ummat.
Untuk sementara pula sebagai warga bangsa tercinta ini aku bersyukur kepada Allah atas atas Terpilihnya Jenderal Polisi Sigit Listyo Prabowo sebagai Kapolri & Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Why?
Pertama, sebagai anak bangsa yang cinta sangat sama kedamaian & keadilan negeri, segala upaya Bapak-Bapak patut saya apresiasi.Siapa yang senang dengan ketidakadilan & keruwetan negeri ? Tentu tidak bagi kami.
ke dua,Kapolri yang sempat bikin deg-deg kan karena Kristenya ternyata tampil profesional.Kalangan muslim kritis yang awalnya “panik” dengan penunjukan Jenderal Listyo ini perlahan adem & terbaca menaruh kepercayaan pada sosok kalem kelahiran Ambon manise ini.
Ternyata Jenderal Listyo Profesional.Langkah otokritik dilakukan dengan pembenahan internal polri. Institusi polri dibersihkan, pejabat oknum kepolisian bejat disikat & dibersihkan dari institusi polri. Langkah reformasi yang nyata dan bikin adem rakyat.
Ke tiga, moncong hukum benar -benar dibidik Jenderal Listyo & Jenderal Andika Perkasa apalagi pada delik yang bikin gaduh seisi bangsa yakni delik penista agama.
Rezim hukum meterai & maaf di ganti Jenderal Listyo dengan murni law Enforcemen.Penista agama disikat tak pandang bulu apalgi kepada kelompok yang dituding buzzer penguasa.Risau muslim sontak menepi & negeri di layar medsos pun perlahan adem. Itulah ketika rasa keadilan itu terjawab maka sang presiden pun mungkin tertidur pulas.
Dalam aras nasionalisme Jenderal Listyo sebagai batu uji nasionalisme itu sukses.Kalangan Islam kritis yang diragukan nasionalismenya terjawab dengan hadirnya Listyo di top leader Police RI. Nampak mengemuka sikap kritis tak lebih dari soal rasa ketidak adilan dalam penegakan hukum bukan yang lain.
Seirama pulak dengan sang jenderal Perkasa Panglima TNI. Muncul menghentak keheningan penggiliran pucuk komando TNI, Jenderal Andika bikin was-was seisi negeri sebagai tangan penguasa yang potensial menarik TNI sebagai alat kekuasaan itu ternyata tampil elegan sebagai sosok prajurit sapta margais mengomandoi TNI sebagai alat negara. Sikap Panglima yang ditunggu rakyat dan dunia dalam alam demokrasi.
Jenderal Perkasa ini tampil profesional dalam silang sengketa laporan anak buahnya soal dugaan kecurangan pilpres kepada bengawan ekonomi Rizal Ramli. Jenderal Andika mengambil langkah hukum militer pada prajuritnya tanpa mengulik RR. Panglima TNI pulak ter up date geram pada prilaku anak buahnya pada kasus tabrak lari mematikan di nagrek dan sampai Sang Jenderal Perkasa menggerutu “hukum berat & pecat ”
Salute.
Perform Kapolri & Panglima TNI wajib kita apresiasi karena peran profesional merka amat diperlukan bangsa saat ini.
Lagi pulak mereka berdua tak perlu risau karena terpilih secara demokratis & bergerak maju dalam koridor hukum maka demokrasi & hukumlah yang akan menjaga & melindungi kalian dari amukan interes kekuasaan .
Tetapi itu dalam detik ini & negara ini pasti terus hidup dalam dinamika nya.
Masih ada PR penting dari rakyat terhadap kasus -kasus hukum yang telah mengendap cukup lama.
Risau kedailan itu masih mengaum kencang ketika kasus -kasus penistaan agama yang dilaporkan mendapat penanganan hukum yang dirasakan tak adil. Semisal pelaporan kasus penistaan agama Islam yang diduga dilakukan Deni Siregar, Ade Armando, dan Abu Janda. Lain pulak ada laporan kasus korupsi yang tidak tertangani secara adil semisal kasus korupsi yang diduga melibatkan Ahok.
Penegakan hukum buat mereka bukan atas dasar manut pada gerutu ummat tapi untuk kepentingan adil bagi mereka agar tak terkulik a long time karena dalam negara hukum hanya hukum yang membersihkan rakyat dari hukum prasangka publik yang tak bertepi.
Lanjutkan profesionalisme ya Kapolri & Panglima TNI agar sejarah juga mencatat dengan tinta emas jejak kiprah kalian dalam mengabdi untuk Negeri.
Untuk sementara I Salute You !